Logo
X

Dapatkan konten pemasaran yang luar biasa terkait dengan Perekrutan & L&D di kotak masuk Anda setiap minggu

Terus mendapat info terkini seputar pemasaran, penjualan, serta tips dan berita layanan terbaru
What is a psychometric test: Types, applications, advantages and more

Penilaian Bakat | 8 min Read

Apa itu tes psikometri: Jenis, penerapan, kelebihan, dan sebagainya

Pengantar

Penilaian psikometri sangat bermanfaat dalam mengevaluasi kandidat karena dapat menghemat waktu dan mengidentifikasi potensi jangka panjang dengan mengevaluasi serta mengukur tipe kepribadian, perilaku, dan kemampuan kognitif. Tes psikometri adalah pendekatan terstandardisasi untuk mengukur keterampilan kognitif dan sifat kepribadian individu. Tes ini mencakup penilaian terhadap kecerdasan, bakat, sifat kepribadian, dan keterampilan khusus pekerjaan sehingga memberikan wawasan berharga dalam konteks pendidikan, klinis, dan organisasi.

 

Image-1

 


Apa itu tes psikometri?

Tes psikometri mengevaluasi keterampilan kognitif dan sifat kepribadian individu. Tes ini menilai kemampuan mereka untuk berkembang dalam peran profesional tertentu dengan mengevaluasi aspek kemampuan mental dan gaya perilaku yang tidak dapat diukur oleh organisasi selama percakapan dan wawancara.

Tes psikometri adalah metode standar dan ilmiah yang memainkan peran penting dalam berbagai konteks. Tes ini menawarkan evaluasi yang tidak bias terhadap berbagai parameter, seperti penalaran logis, bakat khusus industri, kualitas khusus peran, tipe kepribadian, dan lainnya.

 


Mengapa tes psikometri penting untuk perekrutan dan manajemen talenta?

Organisasi menggunakan tes psikometri dalam proses rekrutmen karena adanya korelasi yang kuat antara skor tes psikometri dan prestasi kerja. Skor tinggi merupakan indikator yang sangat baik dari kinerja yang unggul di tempat kerja.

Tes psikometri juga merupakan cara objektif untuk menilai potensi kemampuan kandidat untuk berbagai jenis pekerjaan, termasuk berbagai keterampilan, mulai dari pengetahuan, bakat, dan keterampilan kognitif hingga kualitas perilaku dan keterampilan interpersonal. Kualitas prediktif penilaian psikometri berfungsi sebagai landasan penting untuk menyederhanakan proses perekrutan.

Tes psikometri dalam manajemen talenta membantu mengukur hasil pembelajaran dengan memberikan data objektif tentang pembelajaran karyawan, seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dengan membandingkan hasil tes sebelum dan sesudah pelatihan, seseorang dapat mengukur efektivitas pembelajaran dan mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu ditingkatkan. Memahami kelebihan dan aspek-aspek yang perlu ditingkatkan pada karyawan melalui tes psikometri membantu mempersonalisasi program pelatihan agar memberikan dampak yang maksimal.

 


Model dan Metode Tes Psikometri

Beberapa model dan metode tes psikometri meliputi:

 

Reliabilitas dan validitas 

Memeriksa dua kriteria utama dari tes psikometri adalah langkah penting demi memastikan evaluasi yang akurat. Yang pertama adalah reliabilitas; kriteria ini mengukur konsistensi, akurasi, dan presisi skor tes. Yang kedua adalah validitas; kriteria ini merujuk pada sejauh mana penilaian psikometri untuk perekrutan benar-benar objektif. Berbagai metode digunakan untuk memperkirakan dan meningkatkan kredibilitas tes, seperti tes ulang, tes paralel, konsistensi internal, validitas konten, validitas kriteria, dan validitas konstruk.

 

Analisis faktor 

Teknik ini mengidentifikasi dimensi-dimensi dasar yang menjelaskan korelasi antara sekumpulan variabel atau item. Analisis faktor meminimalkan kompleksitas dan redundansi sebuah set data yang besar serta mengungkap struktur dan makna dari tes tersebut. Analisis faktor dapat bersifat eksploratif atau konfirmatif, bergantung pada apakah jumlah dan sifat sebagian besar faktor tes sudah diketahui atau tidak diketahui sebelumnya.

 

Teori respons butir 

Struktur internal dari tes psikometri mendefinisikan hubungan antara sifat-sifat laten individu dan respons mereka terhadap butir-butir soal. Struktur ini juga menjelaskan penerapan data untuk pengembangan tes dan penilaian otomatis. Hal ini mengasumsikan bahwa probabilitas respons yang tepat atau sesuai terhadap butir soal berkaitan dengan kemampuan seseorang dan karakteristik seperti tingkat kesulitan dan daya pembeda butir soal, serta kemungkinan menebak jawaban. Teori ini membantu pengembang dalam mengumpulkan butir-butir soal, menyiapkan tes yang adaptif, dan menyamakan skor dari berbagai bentuk tes atau untuk populasi yang berbeda.

 

Tes adaptif berbasis komputer

Metode ini digunakan untuk menjalankan tes yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan masing-masing peserta ujian, serta keuntungan dan kerugian dari metode ini. Algoritma memilih butir soal yang paling tepat dan informatif untuk masing-masing peserta ujian berdasarkan respons sebelumnya sehingga tes menjadi lebih singkat, akurat, dan aman.

 

Diperkuat oleh AI 

Penilaian psikometri online terus diperbarui dan ditingkatkan dengan memasukkan data baru dan umpan balik. Teknik AI dan solusi pembelajaran mesin dapat meningkatkan kualitas dan akurasi tes. Tes dapat disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan yang berubah, serta memberikan wawasan yang relevan. Penyedia penilaian memanfaatkan sumber data baru, seperti informasi demografis, rekam jejak prestasi kerja sebelumnya, dan kesesuaian budaya, untuk menyusun laporan holistik mengenai peserta tes.

 

Perkembangan terkini 

Beberapa isu dan tren yang muncul dan berkembang dalam bidang psikometri mencakup validitas lintas budaya, pendekatan berbasis data, dan AI. Validitas lintas budaya meliputi sejauh mana suatu penilaian dapat sesuai dan bermakna bagi berbagai kelompok budaya serta metode guna memastikan dan meningkatkannya, seperti penerjemahan, adaptasi, dan penyesuaian.

 

 


Jenis-jenis penilaian psikometri

Beberapa contoh penilaian psikometri, yaitu:

 

Tes kepribadian 

Tes kepribadian adalah penilaian psikometri yang mengidentifikasi sifat kepribadian tertentu yang diperlukan untuk menjalankan suatu jenis pekerjaan. Jenis tes ini memberikan wawasan penting tentang kualitas utama, motivasi, gaya perilaku, dll. dari seorang kandidat.

Penjelasan ilmiah untuk tes kepribadian 

Tes kepribadian biasanya mengikuti dua aliran pemikiran utama: pendekatan berbasis sifat dan pendekatan tipe. Teori tipe mengategorikan kepribadian menjadi introver dan ekstrover, sementara teori sifat mengukur sejauh mana sifat-sifat kepribadian utama ada dalam diri individu. Teori tipe menentukan individu sebagai introver atau ekstrover dalam intensitas yang berbeda.

Contoh-contoh model yang mengikuti teori tipe: 

  • Kepribadian berdasarkan Enneagram: Enneagram mengidentifikasi sembilan ‘enneatype’ atau tipe kepribadian yang saling terhubung. Bentuk geometris yang dikenal sebagai ‘enneagram’ merepresentasikan keterhubungan tersebut berdasarkan berbagai aspek kecerdasan. Enneagram memprediksi pola perilaku, kecerdasan emosional, dan kemampuan untuk membangun hubungan baik profesional maupun personal.
  • Profil DISC: Metode ini menganalisis kepribadian berdasarkan dominasi, pengaruh, kestabilan, dan ketelitian. Alih-alih mengukur bakat, kecerdasan, atau nilai-nilai, profil DISC berfokus pada reaksi, dampak, dan kecepatan individu dalam menghadapi situasi menantang. Kelemahan terbesar dari profil DISC adalah ketidakmampuannya dalam menilai sifat-sifat kepribadian spesifik yang mungkin penting untuk kesuksesan pekerjaan.
  • Indikator Tipe Myers-Briggs (MBTI): MBTI mengelompokkan kepribadian menjadi 16 tipe utama dengan kombinasi introversi atau ekstroversi yang berbeda. Ke-16 tipe tersebut masing-masing diwakili oleh singkatan empat huruf yang menunjukkan dinamika dasar dari tipe-tipe tersebut. Misalnya, ESTJ terdiri dari ekstrover, penyimak, pemikir, dan penilai, serta INFP terdiri dari introversi, intuitif, perasa, dan eksploratif.

 

Semua penilaian kepribadian yang berfokus pada sifat umumnya didasarkan pada Big Five Factor(Lima Faktor Utama) atau model OCEAN. Dikembangkan pada tahun 1970-an, model ini mencantumkan lima sifat kepribadian utama pada manusia dalam berbagai intensitas. Penilaian psikometri mengukur tingkat sifat-sifat ini melalui serangkaian pertanyaan dan latihan pemecahan masalah.

 

  • Keterbukaan: Individu yang memiliki sifat ini secara alami cenderung menyukai petualangan dan seni. Mereka tertarik pada hal-hal baru, kreatif, dan terbuka terhadap perubahan.
  • Kehati-hatian: Orang yang memiliki tingkat kehati-hatian yang tinggi biasanya terorganisir dan memiliki rasa tanggung jawab. Mereka memiliki dorongan untuk mencapai tujuan mereka dan sangat dapat diandalkan. Individu dengan sifat ini terbukti menunjukkan pencapaian yang nyata dalam pekerjaannya.
  • Ekstraversi: Individu dengan tingkat ekstraversi yang tinggi menunjukkan berbagai karakteristik, seperti suka bersosialisasi dan berbicara. Mereka mendapatkan energi dari interaksi atau pertemuan sosial sehari-hari. Individu dengan tingkat ekstraversi yang tinggi cenderung ceria dan tegas dalam menghadapi segala sesuatu.
  • Keramahan (Agreeableness): Keramahan menunjukkan kebaikan seseorang. Individu dengan tingkat keramahan yang tinggi cenderung mudah percaya dan suka membantu.
  • Neurotisisme: Individu dengan tingkat neurotisisme yang tinggi sering merasa khawatir, tertekan, dan cemas. Sebaliknya, individu dengan tingkat neurotisisme yang rendah memiliki emosi yang stabil dan dapat tetap tenang dalam menghadapi masalah.

 

Tes kepribadian dapat digunakan mengumpulkan informasi tentang individu dan membuat kesimpulan tentang karakteristik pribadi, seperti perasaan, perilaku, atau pikiran. Selain itu, tes ini berguna untuk mengukur aspek kepribadian yang menentukan atau memprediksi kinerja yang bagus di tempat kerja, gaya berpikir, hubungan di tempat kerja, manajemen tugas, perasaan, dan motivasi.

 

Tes kemampuan kognitif

Tes kemampuan kognitif atau disebut juga tes bakat dirancang untuk mengevaluasi kemampuan mental individu. Dengan tes ini, keterampilan berpikir kritis, penalaran logis, kemampuan verbal, dan pemecahan masalah individu dapat diukur. Selain itu, tes ini dapat digunakan untuk menilai cara individu mengaplikasikan pengalaman masa lalu dalam situasi yang baru.

 

Penjelasan ilmiah untuk tes kemampuan kognitif

Tes kemampuan kognitif dapat digunakan untuk mengukur dua komponen penting kecerdasan manusia, yakni kecerdasan cair (fluid) dan kecerdasan terkristalisasi (crystallized). Kecerdasan cair mencakup penalaran, sementara kecerdasan terkristalisasi meliputi fakta dan informasi yang diperoleh melalui pengalaman. Mengingat adanya kedua aspek kecerdasan tersebut, perekrut mungkin akan mengalami kesulitan dalam menilai dan memilih kandidat secara objektif.

 

Kapan situasi yang tepat untuk menggunakan tes kemampuan kognitif?

Tes ini dapat digunakan ketika perusahaan memerlukan metode penyaringan untuk menilai kandidat dalam jumlah besar. Perekrut juga dapat menggunakannya ketika memerlukan tahap penilaian tambahan untuk mengidentifikasi talenta terbaik dari sekelompok talenta profesional dengan efisiensi kerja yang hampir sama.

 

Tes kemampuan kognitif, seperti kemampuan pemahaman verbal, numerik, berpikir kritis, dan pemecahan masalah, dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam jenis pekerjaan yang lebih spesifik. Oleh karena itu, tes ini dapat memberikan hasil yang terukur dan kredibel. Tes kemampuan kognitif sangat penting dalam profil pekerjaan yang mengharuskan kandidat menjalani beberapa penilaian yang ketat.

Peran tes psikometri dalam proses rekrutmen

Tes psikometri harus digunakan secara etis dan transparan sesuai dengan persyaratan pekerjaan dan standar hukum. Tes ini terbukti berguna untuk memprediksi prestasi kerja dan kesesuaian budaya kandidat, memastikan hasil evaluasi yang netral, dan meminimalkan dampak buruk. Validitas prediktif mengacu pada korelasi antara skor tes dan hasilnya, sementara reliabilitas mengacu pada konsistensi dan akurasi tes.

Tes psikometri dapat memberikan wawasan yang berharga untuk kemajuan, kepuasan kerja, dan keterlibatan karyawan pada masa mendatang. Dengan tes ini, kelebihan, aspek-aspek yang perlu ditingkatkan, preferensi, dan potensi kandidat dapat diidentifikasi. Wawasan yang diperoleh dari tes ini dapat dimanfaatkan untuk proses penetapan tujuan, pemberian umpan balik, perumusan rencana pengembangan, dan penentuan bonus.

Tes psikometri juga berguna untuk memaksimalkan program pengembangan dan pelatihan karyawan dengan mengidentifikasi kesenjangan keterampilan dan memberikan saran yang sesuai. Tes ini dapat mengevaluasi dampak dan efektivitas program serta memberikan umpan balik dan rekomendasi untuk perbaikan. Tes online dapat menghasilkan data yang terstandardisasi dan objektif berdasarkan kriteria yang relevan, mengurangi pengaruh bias manusia, serta mendorong budaya pembelajaran dan pengembangan yang berkelanjutan.

 

 


Peran penilaian psikometri dalam manajemen talenta

Meningkatkan proses manajemen talenta dengan wawasan karyawan merupakan salah satu karakteristik instrumen psikometri yang paling dikenal. Tes ini berguna bagi pemberi kerja dan karyawan dalam banyak hal.

Tes psikometri mengidentifikasi karyawan berpotensi tinggi berdasarkan kepribadian, kemampuan kognitif, motivasi, dan perilaku mereka. Tes ini juga membantu dalam membuat rencana suksesi yang netral dan memperjelas persyaratan yang dibutuhkan untuk suatu jenis pekerjaan. Tes ini dapat memberikan umpan balik yang sesuai untuk meningkatkan program pembinaan, pendampingan, pengembangan karyawan, dan pelatihan retensi. Dengan tes ini, kelebihan, aspek-aspek yang perlu ditingkatkan, gaya belajar, dan kebutuhan pengembangan dapat diidentifikasi, dan efektivitas program juga dapat dievaluasi.

Tes psikometri sangat berguna untuk mengidentifikasi nilai, minat, dan aspirasi karyawan serta visi dan budaya organisasi sehingga meningkatkan keterlibatan dan kepuasan. Dalam hal kinerja tim dan kolaborasi, tes ini dapat memberikan wawasan tentang komposisi dan dinamika tim dengan mencocokkan peran dan kontribusi, menjembatani kesenjangan komunikasi, dan memberikan saran untuk orientasi tim. Tes ini menumbuhkan kepercayaan, rasa hormat, dan kerja sama antara anggota tim.

 


Manfaat tes psikometri dalam perekrutan

  • Objektivitas: Pendekatan tradisional dalam perekrutan bersifat naluriah dan sangat bergantung pada wawancara dan deskripsi CV yang rinci. Tes psikometri memastikan tidak adanya unsur subjektivitas dalam pendekatan pengambilan keputusan dan menilai talenta secara netral.
  • Akurasi: Penilaian psikometri memungkinkan manajer perekrutan mengukur kemampuan individu dalam memproses informasi, memecahkan masalah, dan membuat keputusan sekaligus menilai atribut perilaku mereka. Penilaian ini mengungkap data penting yang digunakan perekrut untuk membuat keputusan kandidat yang tepat.
  • Kecepatan: Menyaring semua lamaran pekerjaan dengan cara konvensional dapat memakan waktu lama. Penilaian psikometri memungkinkan perusahaan untuk berfokus pada kandidat yang sesuai dengan mempersempit pencarian.

Dengan menggunakan tes psikometri dalam perekrutan, para profesional yang direkrut berpeluang lebih besar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan perusahaan dan kecil kemungkinannya untuk keluar. Berbagai aspek tes psikometri membantu mengukur kesesuaian dan kecocokan budaya individu.

 

 


Penggunaan penilaian psikometri untuk proses rekrutmen

Tes psikometri digunakan pada berbagai tahap proses rekrutmen. Pada tahap awal, tes psikometri secara efisien menyaring kandidat yang tidak cocok untuk pekerjaan terkait. Tes ini juga memberikan hasil yang dapat digunakan sebagai bahan diskusi menarik seputar profil kandidat sebelum wawancara.

Pada tahap selanjutnya, tes ini dapat digunakan sebagai wawancara kedua atau sebagai bagian dari inti tes untuk menilai kembali kandidat dan menegaskan hasil tes sebelumnya.

Untuk memanfaatkan tes psikometri secara maksimal, berikut adalah aspek-aspek yang harus dipertimbangkan.

 

Memilih tes psikometri yang sesuai

Saat memilih tes penilaian psikometri, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti validitas, reliabilitas, akurasi, kemampuan kustomisasi, dan fleksibilitas. Validitas dan reliabilitas memastikan objektivitas tes, sementara akurasi mencerminkan kemampuan tes untuk memberikan hasil yang bebas kesalahan dan netral. Dengan kemampuan kustomisasi dan fleksibilitas, tes ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks spesifik. Selain itu, perlu dipastikan bahwa pertanyaan tes yang diberikan relevan, sesuai, dan mematuhi standar hukum dan etika.

 

Integrasi dengan strategi rekrutmen dan manajemen talenta

Tes psikometri adalah bagian dari pendekatan rekrutmen dan manajemen talenta yang komprehensif. Mengintegrasikan tes psikometri dengan strategi rekrutmen dan manajemen talenta yang ada dapat dilakukan melalui berbagai metode demi pemanfaatan yang optimal.

 

Salah satu opsinya adalah dengan menggunakan platform penilaian khusus seperti Mercer | Mettl yang menawarkan solusi perekrutan dan manajemen talenta yang komprehensif.

 

Pendekatan lainnya meliputi pengintegrasian platform penilaian dengan sistem manajemen sumber daya manusia(HRMS) melalui pihak ketiga atau integrasi bawaan. Hal ini memungkinkan tidak adanya hambatan dalam administrasi tes dan akses terhadap hasil serta umpan balik langsung dari dasbor HRMS.

 

Menafsirkan hasil tes

Tes psikometri memberikan banyak data dan wawasan bagi peserta tes. Tes ini membantu memahami dan mengevaluasi kompetensi serta kesesuaian kandidat dengan tepat. Tes ini juga mendukung keputusan dan tindakan tim SDM yang terarah dan objektif.

 

Poin diskusi utama harus mencakup analisis tolok ukur, hasil yang disampaikan dengan infografik untuk daya tarik visual, laporan komprehensif dan ringkas untuk pandangan holistik, ringkasan kompetensi terperinci, bagan tentang kekuatan dan aspek-aspek yang perlu ditingkatkan, area keahlian yang dapat dilatih, dan orientasi anggota tim. Hal-hal tersebut membantu dalam proses pengambilan keputusan tim SDM yang tepat, meningkatkan kesesuaian pekerjaan, melibatkan pelamar dan karyawan, serta membina tim yang kolaboratif dan berkinerja tinggi.

 

 


Praktik terbaik untuk tes psikometri

Tes psikometri merupakan alat yang berharga bagi organisasi. Beberapa praktik terbaik adalah sebagai berikut.

  • Menyempurnakan strategi rekrutmen dan manajemen talenta yang ada dengan mengintegrasikan tes psikometri ke dalam HRMS
  • Memanfaatkan data dan wawasan yang diberikan tes untuk meningkatkan keputusan perekrutan dan tindakan manajemen. Mengomunikasikan hasil secara etis dan efektif kepada kandidat dan karyawan sangatlah penting, begitu juga dengan menggunakan teknik dan fitur untuk mengembangkan talenta terbaik.
  • Menerapkan kombinasi tes psikometri untuk menilai berbagai sifat dan kemampuan kandidat serta karyawan secara kolektif akan memastikan penilaian yang bersifat holistik.

 


Tingkatkan tes psikometri untuk perekrutan dengan Mercer | Mettl

Platform online Mercer | Mettl memungkinkan perekrut dan perusahaan untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan rangkaian alat penilaian talenta dan perekrutan yang komprehensif.

Mercer | Mettl menawarkan penilaian menyeluruh dan tervalidasi dengan berbagai tes dan simulator lengkap untuk mengevaluasi pengetahuan, kemampuan dasar, atribut perilaku, dan keterampilan kandidat dengan akurasi tinggi. Berbagai macam penilaian psikometri, kognitif, berpusat pada peran, dan teknis tersedia untuk mengambil keputusan yang tepat.

Penilaian psikometri Mercer | Mettl dapat digunakan untuk setiap kebutuhan unik klien dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan manusia. Organisasi dapat memanfaatkan alat-alat ilmiah dan berbasis data tersebut untuk mengatasi masalah evaluasi utama mereka pada saat perekrutan.

 


Kesimpulan

Tes psikometri merupakan alat berharga bagi tim SDM karena membantu mengungkap sifat kepribadian, kemampuan mental, bakat, dan keterampilan kandidat dan karyawan sekaligus mengungkap potensi dan kinerja mereka di berbagai domain dan tugas. Penilaian psikometri membantu memilih kandidat yang paling sesuai dari sejumlah besar talenta yang ada. Penilaian ini memungkinkan tim perekrut untuk merekrut kandidat yang paling sesuai untuk berbagai posisi pekerjaan.

Oleh karena itu, manajer SDM harus mengidentifikasi kebutuhan bisnis, mencocokkan persyaratan dengan posisi pekerjaan tertentu, dan menggabungkan berbagai jenis tes dengan penilaian psikometri untuk mendapat hasil optimal. Menerapkan tes psikometri dalam proses perekrutan memungkinkan transformasi tenaga kerja yang efisien. Tes ini merupakan alat menjanjikan dan praktis untuk mencapai kesuksesan organisasi.

 

 


Pertanyaan Umum

1. Apa saja tiga jenis penilaian psikometri?

2. Apa saja yang termasuk dalam tes psikometri dasar?

3. Apa saja tiga sifat psikometri?

4. Apa saja metode tes psikometri?

5. Apakah tes psikometri dapat diandalkan untuk proses perekrutan?

6. Apakah tes psikometri dapat digunakan untuk mengukur IQ?

7. Seberapa akuratkah tes psikometri?

8. Sifat dan kemampuan apa saja yang dinilai melalui tes psikometri?

Pertama kali dipublikasikan August 28 2024, Diperbarui August 28 2024

Ditulis oleh

Psychometric Test/Assessment

The Best Psychometric Tests To Enable You To Find Your Ideal Candidate

Psychometric tests measure an individual’s personality traits and behavioral tendencies to predict job performance. Psychometric assessments gauge cultural fitment, trainability, motivations, preferences, dark characteristics, etc., to hire and develop the right people.

Dapatkan konten pemasaran yang luar biasa terkait dengan Perekrutan & L&D di kotak masuk Anda setiap minggu

Terus mendapat info terkini seputar pemasaran, penjualan, serta tips dan berita layanan terbaru