Logo
X

Dapatkan konten pemasaran yang luar biasa terkait dengan Perekrutan & L&D di kotak masuk Anda setiap minggu

Terus mendapat info terkini seputar pemasaran, penjualan, serta tips dan berita layanan terbaru
How to assess the personality traits of your potential employees

Penilaian Bakat | 8 Min Read

Bagaimana cara menilai sifat kepribadian calon karyawan Anda?

Apa itu sifat kepribadian?

Sifat kepribadian merupakan pola perilaku dan emosional seseorang yang tidak terbentuk secara instan melainkan berkembang dari waktu ke waktu. Misalnya, perasaan gelisah yang terkadang dirasakan oleh seseorang tidak dianggap sebagai sifat kepribadian. Namun, apabila perilaku khas seseorang menunjukkan kalau ia pemarah dan bukan penyabar, maka orang tersebut berkemungkinan besar memiliki sifat kepribadian “mudah marah”. Mengingat sifat-sifat kepribadian ini menentukan keberhasilan maupun kegagalan seseorang dalam peran profesional tertentu, pemberi kerja perlu mengukur sifat kepribadian calon karyawan sebagai bagian dari proses rekrutmen.

 

image 1

Sifat kepribadian positif

Kepribadian mencakup beragam sifat positif. Memperhitungkan sifat kepribadian positif dalam proses rekrutmen dapat membantu menemukan karyawan yang tepat. Misalnya, dalam proses mencari kandidat yang akan menangani data sensitif, Anda mungkin perlu mencari individu dengan loyalitas tinggi.

image 2

 

Contoh sifat kepribadian yang harus dicari pada diri calon karyawan

  • Gigih: Beberapa individu bekerja dengan menerapkan sikap “come-what-may” yang sangat penting dalam menjalankan tugas, di mana seseorang terus berupaya mencapai hasil yang diinginkan.
  • Loyal: Karyawan yang memiliki sikap dapat diandalkan adalah aset besar.
  • Berani: Beberapa individu berani mengambil risiko; kandidat seperti ini sangat penting untuk jenis pekerjaan yang memerlukan evaluasi serta pengambilan risiko.
  • Teliti: Kandidat dengan kepribadian yang teliti dan hati-hati sangat membantu dalam menyelesaikan tugas tertentu.
  • Ramah: Individu yang memancarkan energi positif dan pandai dalam berinteraksi dapat menjadi team builder yang baik. Individu dengan kepribadian seperti ini cocok untuk jenis pekerjaan yang berhubungan dengan perhotelan dan hiburan.
  • Adil: Kemampuan untuk membuat keputusan tanpa bias sangat penting dalam lingkungan kerja yang kompetitif.
  • Pemberi semangat: Pemimpin yang kerap menginspirasi dan memotivasi timnya dapat meningkatkan semangat orang lain dan, pada akhirnya, dapat menghasilkan capaian hasil kerja yang baik.
  • Rendah hati: Kecerdasan emosional dan kerendahan hati dapat mendorong individu untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain dan mendapatkan hasil terbaik selama bekerja.
  • Semangat: Individu dengan semangat tinggi dapat menularkan energi positif kepada orang lain dan memastikan energi tersebut tetap terjaga hingga tujuan tercapai.
  • Bijaksana: Bijaksana merupakan salah satu sifat kepribadian positif yang paling dicari, terutama di bidang-bidang yang sensitif terhadap data. Selain itu, menghargai ruang orang lain dapat mendorong individu-individu yang terlibat untuk berkolaborasi lebih baik.
  • Dapat berkomunikasi dengan baik: Pendengar yang baik serta mahir dalam memberikan instruksi dengan jelas akan menghasilkan karyawan yang baik yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
  • Disiplin:  Disiplin menjadi kunci utama, di mana perhatian terhadap hal-hal detail sangat penting untuk hasil yang berkualitas.
  • Ambisius: Sifat ini menjadi bahan bakar dalam meningkatkan kreativitas saat bekerja.
  • Kreatif: Berpikir secara kreatif dan inovatif sangat penting untuk menciptakan kebaruan dan efisiensi proyek.
  • Sabar: Sifat ini berguna di berbagai industri dan membantu memitigasi masalah-masalah di tempat kerja.
  • Mampu bekerja dalam tim: Seseorang dengan sifat ini dapat menghadapi beragam kepribadian dan fokus dalam menyelesaikan pekerjaan.
  • Memiliki pemikiran independen: Individu yang cukup berani untuk menyampaikan sudut pandangnya dapat membawa sesuatu yang baru ke dalam diskusi.

Sifat kepribadian negatif

Meskipun kualifikasi calon karyawan dianggap telah memenuhi, pemberi kerja tetap harus waspada dengan sifat kepribadian negatif yang ada pada diri calon karyawan. Oleh karena itu, pemberi kerja sebaiknya mencari tahu tentang sifat-sifat negatif tersebut dengan berdasar pada bukti. Pemeriksaan latar belakang yang didukung teknologi canggih dapat membantu pemberi kerja melakukan tugas ini. Berikut adalah beberapa sifat kepribadian negatif yang berpotensi menurunkan kecakapan bekerja seorang kandidat.

image 3

 

  • Berbohong: Individu yang terbiasa berbohong dianggap tidak bertanggung jawab dan menjadi beban bagi perusahaan. Memiliki gelar pendidikan yang relevan tidak menjamin integritas seseorang.
  • Kurang adaptif: Di dunia yang sangat dinamis ini, individu dituntut untuk memiliki sifat yang fleksibel. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan, seseorang sebaiknya tidak bersikap kaku.
  • Prokrastinasi: Individu yang memiliki sifat malas cenderung melewatkan tenggat waktu, sehingga dapat merugikan perusahaan.
  • Apatis: Rasa simpati dapat membantu memelihara ikatan dengan sesama di tempat kerja dan meningkatkan penyelesaian masalah. Ketiadaan rasa simpati dalam diri karyawan dapat memengaruhi operasional perusahaan secara keseluruhan.
  • Egois: Lingkungan kerja yang efisien memerlukan kolaborasi dan kerja tim. Oleh karena itu, sifat egois dapat sangat merugikan kesuksesan profesional.
  • Arogan:  Sifat arogan menjadi hambatan besar karena sifat tersebut tidak memedulikan perspektif lain yang harus dipertimbangkan dalam lingkungan profesional.
  • Memiliki sifat yang tidak menyenangkan: Beberapa individu memiliki sifat yang menyebalkan yang berakibat pada sulitnya menjaga lingkungan kerja yang sehat.
  • Semangat kerja rendah: Jika kandidat tidak mampu mengatasi situasi sulit, mereka tidak akan pernah mampu mengatasi situasi kritis dengan baik.
  • Rewel: Individu yang terobsesi dengan perfeksionisme cenderung menyebabkan penundaan dan kebingungan.
  • Impulsif: Sifat ini merupakan salah satu sifat kepribadian negatif yang dapat berdampak buruk terhadap pekerjaan, mengingat fakta dan analisis spesifik perlu dipertimbangkan dengan sabar sebelum pengambilan keputusan.
  • Waspada berlebihan: Seorang pemimpin yang memiliki sifat negatif ini dapat menghambat inovasi dan kemajuan.

Menariknya, selain dapat menciptakan dampak positif, sifat kepribadian tertentu, misalnya aktif dan dinamis, juga dapat menimbulkan ketidakpastian. Oleh karena itu, ketika menilai berbagai sifat kepribadian, penting untuk menetapkan parameter spesifik untuk profil pekerjaan tertentu.

 

Sisi gelap dan terang kepribadian

 

Setiap individu memiliki gabungan sisi gelap dan terang dalam kepribadian mereka. Oleh karena itu, pemberi kerja dan perekrut perlu memahami perbedaan penting antara keduanya dan mencari cara untuk mengidentifikasi keduanya dalam diri calon karyawan.

Tiga sisi gelap kepribadian terdiri atas sifat-sifat berikut:

  • Narsistik: Individu dengan sifat ini merasa keberadaannya memiliki hak atas segala sesuatu dan mementingkan diri sendiri secara berlebihan.
  • Manipulatif: Sifat ini ditandai dengan kemampuan individu untuk mengeksploitasi secara cerdik dan individu yang dominan memiliki sifat kepribadian ini mampu memperdaya orang lain.
  • Psikopati: Sifat ini ditandai dengan sikap apatis dan sinis.

Tiga sisi terang kepribadian terdiri atas sifat-sifat berikut:

  • Kantianisme: Individu dengan sifat ini memiliki moralitas dan sikap adil yang tinggi.
  • Humanisme: Sifat ini mencerminkan rasa menghargai harkat dan martabat setiap orang.
  • Kepercayaan kepada manusia: Individu dengan sifat ini percaya bahwa setiap manusia memiliki kebaikan. Sifat ini dapat terlihat ketika seseorang memberikan kesempatan kedua atau baru kepada orang lain dalam lingkungan profesional.

 


The importance of assessing potential employees’ personality traits

Penilaian kualifikasi dan pengalaman kerja telah menjadi bagian dari proses perekrutan. Namun, kita perlu bekerja ekstra untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ‘penilaian kepribadian’ di antara manajer perekrutan. Saat ini, para manajer perekrutan telah memiliki alat yang dapat menilai elemen manusia dalam diri seorang kandidat.

Kerja merupakan perpanjangan dari kepribadian manusia. Kerja adalah suatu pencapaian mimpi. Kerja adalah sebuah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mendefiniskan dirinya sendiri dan sisi kemanusiannya.

Peter Drucker

Cara seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak membentuk kebiasaan tertentu seseorang dari waktu ke waktu. Dengan demikian, menyadari kebiasaan tersebut sangat penting, tidak hanya bagi individu yang bersangkutan tetapi juga bagi tempat kerja mereka.

Para kandidat bisa saja memiliki resume, kepercayaan diri, dan pengalaman kerja yang luar biasa. Namun, jika kepribadian mereka tidak sejalan dengan yang dikehendaki oleh perusahaan, maka untuk melakukan wawancara pun bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, kualifikasi pendidikan tidak menjadi satu-satunya faktor penentu rekrutmen. Perusahaan perlu memprediksi kesuksesan di masa depan karena jika keputusan perekrutan yang mereka buat terbukti gagal, hal ini dapat merugikan perusahaan dan berdampak negatif terhadap bisnis. Karyawan dengan kepribadian yang tidak sesuai dengan budaya perusahaan pada akhirnya tidak akan mampu memenuhi ekspektasi pekerjaan mereka dan berkemungkinan besar untuk keluar. Oleh karena itu, evaluasi kepribadian merupakan hal yang sangat penting, terutama bagi organisasi yang berupaya keras menerapkan dan mempromosikan budaya kerja yang baik.

 

Organisasi harus menerapkan proses perekrutan berbasis bukti

Para kandidat harus diseleksi, dinilai, dan dipilih untuk menempati posisi pekerjaan yang tepat. Dengan memahami kepribadian seseorang, perusahaan dapat memprediksi kinerja individu tersebut dan menentukan kontribusi apa yang dapat mereka berikan terhadap karier mereka.

 

Data objektif memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik

Memahami dampak kepribadian kandidat terhadap tempat kerja memungkinkan organisasi memahami cara kandidat mengelola emosi mereka, berhubungan dengan rekan kerja mereka, atau menghadapi tantangan. Data ini memungkinkan organisasi mengidentifikasi dan merekrut kandidat yang tepat sekaligus meningkatkan produktivitas dan efektivitas mereka.

 

Evaluasi sifat kepribadian membantu proses perekrutan khusus posisi

Untuk merekrut seorang Presiden Direktur atau CEO, sifat kepribadian kandidat secara keseluruhan harus diperhitungkan. Sementara itu, untuk merekrut seorang sales executive, sifat kepribadian tertentu, seperti keterampilan sosial, mungkin perlu diprioritaskan.  Jika Anda ingin mempekerjakan karyawan dengan mental wirausaha, studi dalam Harvard Business Review ini dapat digunakan sebagai panduan bagi manajer sumber daya manusia.

 


Assessing personality traits to improve hiring

Beberapa instrumen memungkinkan penilaian sifat kepribadian yang efisien. Misalnya, tes psikometri merupakan instrumen penilaian yang mengukur sifat kepribadian, bakat, gaya perilaku, dan kecerdasan seseorang secara objektif. Demikian pula, pusat penilaian virtual dan simulator berbasis peran juga mengukur perilaku seseorang dalam lingkungan profesional yang sebenarnya.

 

Aspek utama dalam pencalonan karyawan

 

Pemberi kerja harus menetapkan parameter screening atau penyaringan berdasarkan tiga aspek utama.

Keterampilan:

Seorang karyawan harus memiliki kemampuan dan kualifikasi yang sesuai untuk melakukan pekerjaan tertentu.

Nilai:

Nilai yang dibawa oleh individu ke dalam suatu organisasi harus sejalan dengan nilai-nilai organisasi tersebut.

Kesesuaian budaya antara individu dan perusahaan:

Seorang individu harus mampu menyesuaikan diri dengan budaya perusahaan.

Daftar sifat kepribadian penting: Lima besar sifat kepribadian (OCEAN) yang harus dicari pada calon karyawan

 

Tipe kepribadian seorang karyawan memiliki relevansi dengan jenis pekerjaan yang diberikan. Oleh karena itu, kita perlu memetakan tipe kepribadian mereka secara keseluruhan berdasarkan kebutuhan untuk berbagai deskripsi pekerjaan. Meskipun setiap karyawan memiliki keunikannya masing-masing, seorang tenaga profesional SDM dapat mengategorikan mereka berdasarkan sifat kepribadian yang paling dicari berikut ini.

Ekstraversi/Ekstrover:

Karakter ekstrover dan asertif pada seorang individu dapat membantu mereka menjadi pemimpin yang baik.

Keramahan:

Sifat ini menunjukkan sejauh mana seseorang memiliki karakter baik hati, empati, dan suka menolong. Mereka yang memiliki sifat ini adalah individu yang teratur, efisien, tepat waktu, pekerja keras, dan patuh terhadap peraturan.

Keterbukaan terhadap Hal-Hal Baru:

Sifat ini menunjukkan sejauh mana seseorang menghargai pengalaman yang beragam dan terbuka untuk melakukan pekerjaan dengan cara yang berbeda. Mereka menjadi pribadi yang sempurna untuk menginisiasi proyek, karena mereka menggunakan imajinasi dan keingintahuan mereka untuk berkembang dalam budaya inovatif.

Kehati-hatian:

Orang-orang yang memiliki sifat ini adalah individu yang optimis dan kooperatif. Mereka membaur dengan semua orang dan menyatukan semua anggota tim. Alih-alih hanya mengikuti arus, individu-individu ini menyusun sebuah rencana.

Neurotisisme:

Sifat ini menunjukkan sejauh mana tingkat kerentanan seseorang terhadap emosi negatif yang perlu diketahui, terutama saat menghadapi pengalaman baru. Individu-individu dengan sifat ini mampu menciptakan keseimbangan emosi yang positif dan memberi tantangan bagi anggota timnya. Dengan mengendalikan sifat ini dan memperkuat sifat kehati-hatian dapat membantu individu tersebut menyeimbangkan kecemasan dan memiliki hubungan yang lebih sehat dengan orang lain.

 


Conclusion

Teknologi yang canggih memungkinkan pemberi kerja menilai sifat kepribadian kandidat dengan lebih baik. Karena perekrutan jarak jauh terus berkembang secara signifikan, manajer SDM atau perekrut tidak lagi harus bergantung pada penilaian intuitif mengenai sifat kepribadian kandidat. Sebaliknya, beragam metode penilaian dapat memungkinkan manajer SDM atau perekrut memiliki perspektif mengenai seseorang yang lebih objektif. Lebih dari itu, metode semacam ini dapat memungkinkan tim SDM merenungkan dan menyusun strategi perekrutan mereka. Contoh faktor-faktor yang dapat meningkatkan perekrutan meliputi penilaian sifat kepribadian positif dan negatif, tipe kepribadian keseluruhan, sisi terang dan gelap kepribadian, dan lain-lain.

 


Pertanyaan Umum

Sifat-sifat apa saja yang menurut Anda penting untuk diperhitungkan saat merekrut karyawan?

Apa saja tiga aspek utama yang dicari pemberi kerja?

Apa saja contoh sisi gelap?

Bagaimana sisi gelap kepribadian memengaruhi karier seseorang?

Bagaimana sifat kepribadian berpengaruh terhadap kesuksesan karier?

Pertama kali dipublikasikan Januari 3 2024, Diperbarui Januari 3 2024

Ditulis oleh

Related Products

Mercer | Mettl's Personality Profiler Test

Help you hire better, identify faster, and develop right

Know More

Personality Assessments For Hiring And L&D

Personality Tests To Measure Personality Traits & Behavioural Outcomes

Know More

Psychometric Assessments For Hiring And L&D

The Best Psychometric Tests To Enable You To Find Your Ideal Candidate

Know More

Postingan terkait

Apakah Anda ingin berkomentar?

X

Please write a comment before submitting

X

Thanks for submitting the comment. We’ll post the comment once its verified.

Dapatkan konten pemasaran yang luar biasa terkait dengan Perekrutan & L&D di kotak masuk Anda setiap minggu

Terus mendapat info terkini seputar pemasaran, penjualan, serta tips dan berita layanan terbaru